TUGAS TEKNIK ELEKTRO DAN KELISTRIKAN
“ALTERNATOR”
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik Elektro
dan Kelistrikan
Dosen Pengampu:
Drs. Emilly Dardi, M.Kes
Disusun Oleh:
Chandra Mukti D.C. K2511011
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas kehendak-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul : Alternator
Dalam
penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan terutama
disebabkan akan kurangnya pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari berbagai
pihak akhirnya karya ini dapat terselesaikan walaupun masih terdapat kekurangan
didalamnya. Karena itu, sepantasnya jika penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
Drs. Emilly Dardi, M.Kes selaku dosen
pembimbing yang telah banyak memberi bimbingan dan masukan-masukan.
Kedua
Orang tua yang telah banyak memberi dukungan baik secara materi ataupun moral
Teman-teman
yang tidak bisa penulis sebutkan satu-satu, terima kasih atas dukungan dan
doanya.
Penulis
menyadari makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar karya
mahasiswa ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.
Surakarta,23 Desember 2012
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Semua
peralatan yang menggunakan energi listrik akan membutuhkan energi lagi demi
kelangsungan pemakaianya, yang paling jelas dapat terlihat dari alat
transportasi dimana selain menggunakan pembakaran untuk menghasilkan daya gerak
alat ini juga menggunakan energi listrik untuk menjalankan sistem kerja lainnya
dalam alat tersebut.
Energi
listrik dapat dihasilkan dari sebuah alat yang dinamakan generator, generator
merupakan sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari energi mekanik dan
biasanya menggunakan induksi elektromagnet dalam sistem kerjanya.
Generator sekarang ini terbagi
menjadi berbagai jenis dengan berbagai kegunaannya, dan satu diantaranya
Generator pada kendaraan atau sering disebut juga Alternator . Alternator
memiliki system kerja yang sama dengan generator, kinerja dari Alternator
melingkupi daerah proses kerja pada sebuah kendaraan. Dimana Alternator berfungsi
untuk mensuply arus listrik untuk keperluan kendaraan.
Dalam kendaraan bermotor baterai
atau aki kendaraan tidak akan mampu mensuply arus listrik ke kendaraan sendirian.
Sifat baterai adalah sebagai penampung listrik yang dihasilkan dari Alternator
. Pada saat mesin kendaraan di nyalakan , maka Alternator akan bekerja untuk
menghasilkan listrik menggantikan fungsi baterai atau aki.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
itu alternator
2. Apa
fungsi alternator
3. Bagaimana
bentuk komponen alternator dan fungsi komponen tersebut
4. Bagaimana
cara mengetahui kerusakan yang terjadi di alternator
Tujuan
1. Mengetahui
fungsi alternator
2. Mengetahui
komponen dan fungsi komponen tersebut
3. Dapat
mengetahui dan memperbaiki kerusakan pada alternator
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Alternator mobil merupakan salah satu aplikasi dari
generator dc. Sistem pengisian pada kendaraan mempunyai 3 rangkaian komponen
penting yaitu Aki, Alternator dan Regulator. Alternator sendiri terdiri dari
komponen-komponen seperti gabungan kutub magnet yang dinamakan rotor, yang
didalamnya terdapat kumparan kawat magnet yang dinamakan stator.
Alternator mulai berfungsi untuk
menghasilkan listrik/pembangkit listrik ketika mesin dihidupkan untuk
disalurkan ke aki dengan mengkonversi / mengubah tegangan AC menjadi tegangan
DC. Sedangkan regulator punya fungsi sebagai alat pengatur dan pembatas voltase
yang terdiri dari sebuah rangkaian dioda yang dinamakan rectifier serta dua
kipas dalam (internal Fan) untuk menghasilkan sirkulasi udara.
Besaran daya yang terdapat alternator beragam,
mulai dari yang paling kecil yang mempunyai daya 35 A hingga yang terbesar yang
beredar dipasaran yaitu 220 A. Karena berfungsi sebagai pembangkit daya listrik
ke aki, apabila ada penambahan perangkat atau aksesoris mobil yang membutuhkan
beban listrik yang besar / banyak, cukup dengan mengganti alternatornya bukan
aki. Karena bila memperbesar daya listrik di aki tapi penyaluran tenaganya
lebih kecil, maka aki akan tetap tekor. Jadi makin besar beban listrik yang
dipakai, makin besar juga daya dari alternator yang harus dipergunakan
B.
Komponen
Alternator
1. Kumparan Rotor
Kumparan rotor berfungsi untuk menghasilkan medan magnet pada
kuku kuku rotor.
Rotor
terdiri dari kutub kutub magnet, inti field winding dan slip ring. Beberapa
model/tipe termasuk mensupport lahar dan satu atau dua kipas didalamnya. Rotor
digerakkan atau diputar didalam alternator dengan putaran tali kipas mesin.
Rotor yang terdiri kutub kutub
magnet, field winding, dan slip ring, bagian bagian ini padat bersambungan
pada sumbu rotor, field winding dihubungkan kepada slip ring
dimana carbon brush dapat bergerak. ada dua arang yang terdapat dirotor,
satu di bagian bawah slip ring, dan satunya berada dibagian atas sumbu
rotor. Field Winding Rotor Menciptakan lapangan magnet yang disebabkan
oleh arus yang mengalir melewati slip ring. Magnet tersebut disatu disisi menjadi
kutub selatan dan disisi lain menjadi kutub utara.
2.
Kumparan Stator
Kumparan stator berfungsi
membangkitkan tegangan bolak balik 3 fasa.
3.
Dioda/Rectifier
Dioda / rectifier berfungsi untuk menyearahkan arus listrik.
Didalam alternator terdapat 2 buah rectifier, yaitu rectifier
negative dan rectifier positif.
Rectifier positif ditandai dengan adannya terminal B pada
alternator. Terminal
B pada alternator biasannya berupa baut yang dibuat lebih panjang dan atau
lebih besar.
4.
Rumah bantalan depan dan belakang
Berfungsi sebagai dudukan bantalan rotor. Rumah alternator juga berfungsi
menyediakan tempat bagi stator.Rotor akan berputar di dalam stator dengan celah
sekecil mungkin.
5.
Kipas Pendingin
Kipas
pendingin berfungsi untuk mendinginkan dioda – dioda dan mendinginkan
alternator.
6.
Pully
Pully berfungsi meneruskan putaran mesin ke alternator. Membuat
perbandingan putaran antara putaran mesin dan alternator
7.
Sikat Arang dan Rumah Sikat
Sikat arang berfungsi mengalirkan arus ke kumparan rotor
melalui slip ring. Rumah
sikat / Brush holder berfungsi sebagai tempat sikat arang.
8. Bearing
Mengurangi gaya gesek dua
benda yang berputar.
C.
Prinsip
Kerja Alternator
·
Field coil ( rotor coil
) mendapat arus penguat sehingga pada rotor coil
timbul medan magnet.
·
Bila alternator diputar oleh engine, maka medan magnet pada rotor
coil akan dipotong oleh
konduktor pada staior coil. Sehingga pada stator coil akan timbul arus listrik.
·
Tegangan bolak balik yang keluar dari stator kemudian diserahkan
oleh diaoda sehingga menjadi arus searah.
·
Fungsi semi conductor regulator adalah mengontrol arus penguat kefield
coil (rotor coil
),sehingga tegangan yang dihasilkan alternator
antara 27.5 s/d 29.5 volt.
ü Prinsip kerja regulator adalah sebagai berikut :
·
Bila starting
switch posisi ON, maka arus dari battery akan mengalirke
rotor coil.
·
Setelah rotor
coil menjadi magnet dan alternator diputar oleh engine,
maka dari alternator akan menghasilkan tegangan.
·
Bila output Voltage dari alternator masih
kecil maka arus yang keluar dari alternator akan memperkuat medan magnet pada
rotor coil, sehingga output voltage dari alternator naik. Out
put voltage dari alternator sebanding dengan putaran dan kekuaan medan
magnetnya.
·
Saat tegangan mencapai 29,5
volt maka voltage drop di V3 akan menyebabkan zener diode mendapat reverse -
voltage sehingga T2 akan ON dan T1 akan OFF. Dengan demikian arus penguat ke rotor
coil tidak mendapat ground dan kemagnetan akan berkurang
sehingga tegangan
yang dihasilkan alternator akan turun.
·
Bila out put
voltage turun mencapai 27,5 volt, maka T2 akan off dan T1
kembali on (bekerja) dan field
coil mendapat arus penguatkembali dan out
put voltage alternator naik kembali.
Dengan demikian arus yang keluar dari alternator akan dijaga selalu
pada tegangan regulating yaitu 27,5 volt - 29,5 volt.
D.
Rangkaian
Sistem Pengisian (Cut Out)
Ket out atau cut out adalah external voltage regulator pengisian
mobil untuk mengatur tegangan keluaran yang di hasilkan alternator pada sistem charging mobil atau pengisian aki mobil
Pada system pengisian terdapat empat kabel atau soket
yang memiliki peranannya masing masing. Keempat kabel (soket) tersebut dihubungkan
dengan alternator di sepanjang rangkaian kelistrikan
·
“B” adalah kabel output alternator
yang mensuplai langsung ke aki.
·
“IG” adalah indikator kontak yang
ada dialternator.
·
“S” digunakan oleh regulator
untuk mengatur strum pengisian ke aki.
·
“L” adalah kabel yang digunakan
oleh regulator untuk indikator lampu ( CHG ).
ü Identitas
terminal alternator
|
·
“S”
Terminal indikator Voltase aki.
·
“IG” Terminal indikator strum
kontak.
·
“L” Terminal lampu indikator.
·
“B” Terminal Output Alternator.
·
“F” Terminal tegangan langsung
( bypass )
|
Prinsip atau cara kerja cut out alternator adalah
sebagai berikut :
Gambar skema rangkaian diatas adalah skema rangkaian alternator mobil dengan cut out atau ket out sebagai regulator external yang berfungsi untuk mengatur tegangan yang di hasilkan alternator.
·
Cara Kerja Cut Out Saat Kunci
Kontak ON
Saat kunci kontak ON arus
listrik mengalir menuju kunci kontak ke lampu CHG atau lampu indikator
pengisian aki di dashboard, kemudian arus listrik mengalir ke negatif atau
ground melewati kontak point relay lampu charging.
Arus listrik juga mengalir
menuju terminal F Altenator untuk membentuk medan magnet pada field coil atau
gulungan rotor - arah aliran arus listrik di tunjukan dengan panah warna merah
- melewati kontak point relay regulator dan resistor, tetapi arus yang lewat
resistor diabaikan karena di baypass lewat kontak point pada relay regulator.
·
Cara Kerja Cut Out Saat Mesin
Mulai Berputar
Saat
mesin mulai berputar, dimana terbentuk medan magnet pada gulungan rotor, pada
gulungan stator dihasilkan tegangan listrik bolak-balik atau alternating
current (ac),pada terminal N dan tegangan ac 3 fase untuk di searahkan oleh
Dioda Rectifier,menuju terminal B+ ke Aki.
Tegangan
ac yang terdapat pada terminal N di gunakan untuk menarik kontak point relay
lampu charging untuk memutus hubungan lampu charging dengan negatif atau
ground, sehingga lampu charging di dashboard mati atau tidak menyala. Karena
tidak terdapat beda potensial pada lampu charging.
·
Cara Kerja Cut Out Saat Mesin
Berputar
Saat
mesin mobil berputar dengan jumlah putaran mesin yang bervariasi tegangan
listrik yang di hasilkan juga berubah,jika putaran mesin semakin tinggi maka
pada terminal B+ alternator juga terdapat tegangan tinggi listrik.
Dan
relay regulator pada ket out medan magnet terbentuk semakin besar untuk menarik
kontak point yang terhubung antara kontak point No.1 dan No.2 ,sehingga arus
listrik berhenti mengalir lewat kontak point No.1 dan No.2.
Selanjutnya
arus listrik yang mengalir menuju terminal F atau rotor koil di ambil alih oleh resistor untuk membatasi arus listrik
yang mengalir ke terminal F, dengan membatasi arus listrik ke terminal F
alternator, kemagnetan pada rotor juga berkurang sehinga mengurangi tegangan
yang keluar di terminal B+. Ketika tegangan di terminal B+ sudah turun, kembali
kontak point relay regulator terhubung antara terminal No.1 dan No.2, karena
kemagnetan pada relay regulator berkurang. Selanjutnya..
·
Cara
Kerja Cut Out Saat Putaran Tinggi Mesin Mobil
Dengan
naiknya putaran mesin semakin tinggi tegangan di B+ bertambah dan pada relay
regulator terjadi kemagnetan yang sangat kuat untuk menarik kontak point No.2
terhubung dengan kontak point No.3 atau Ground / Negatif.
Ketika
Kontak point No.2 terhubung dengan negatif, secara otomatis terinal F
alternator tidak mendapatkan arus listrik untuk membuat magnet karena arus
listrik di bay pass menuju ground dan tidak di hasilkan tegangan pada gulungan
stator.
Saat
tidak terdapat tegangan dari gulungan stator yang lebih tinggi dari tegangan
Aki, gulungan spull relay regulator mendapat tegangan dari aki dan kemagnetan
berkurang sehingga kembali kontak point No.1 terhubung dengan kontak point No.2
dan siklus berulang
E.
Mengecek
Kerusakan Alternator
Ada beberapa cara pengencekan alternator secara manual :
Cara pertama ,posisikan kunci kontak (ignition) ON, akan tetapi mesin jangan dinyalakan. kemudian gunakan konduktor (yang dapat menghantarkan listrik). Tempelkan konduktor pada pully alternator, apabila ada gaya tarik magnet berarti alternator normal, akan tetapi regulator yang bermasalah. apabila alternator tidak mengandung magnet, kemungkinan lain arang alternator aus dan menipis, sehingga tak mampu lagi menghasilkan listrik.
Cara pertama ,posisikan kunci kontak (ignition) ON, akan tetapi mesin jangan dinyalakan. kemudian gunakan konduktor (yang dapat menghantarkan listrik). Tempelkan konduktor pada pully alternator, apabila ada gaya tarik magnet berarti alternator normal, akan tetapi regulator yang bermasalah. apabila alternator tidak mengandung magnet, kemungkinan lain arang alternator aus dan menipis, sehingga tak mampu lagi menghasilkan listrik.
Cara kedua, nyalakan
mesin dan copot terminal aki positif. Apabila
mesin tetap hidup, berarti alternator dan regulator bekerja normal. Jangan
sekali-sekali melepas terminal aki negatif (massa) karena salah satu kabel
massa di regulator tak akan tahan menanggung daya berlebihan.
Cara ketiga yaitu pertama hidupkan mesin, biarkan menyala
beberapa saat agar idle ON. Kemudian buka kap mesin mobil anda dan lihat letak
accu anda. lepas terminal negatif (-).
·
apabila mesin masih hidup berarti alternator
anda melakukan pengisian ke accu, namun perlu dicatat apabila indikator CHG
masih menyala berarti alternator mengalami “overcharging” kelebihan arus
listrik,
·
bila mesin mobil anda mati berarti alternator
anda tidak melakukan pengisian ke accu, apabila sudah seperti ini periksa sekringnya biasanya ada rumah sekring
yang bertuliskan CHG atau ALT, apabila putus segera ganti,apa bila sekring
dalam keadaan baik, kemungkinan yang lain adalah kullbrush habis, kemungkinan
kumparan rusak, atau regulator rusak selalu cek dari yang paling terdekat yaitu
sekring
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Pada mobil peranan alternator sangatlah penting untuk
menjaga suplay listrik agar aki tidak mudah tekor. Kerusakan-kerusan yang
terjadi pada alternator dapat diketahui sejak dini sehingga tidak memperparah
kerusakan yang terjadi
Saran
Mempelajari alternator tidak akan berarti apabila tidak
mempraktekkannya dalam kehidupan nyata. Sebagai seorang yang berkecimpung di
dunia otomotif, kita wajib mengetahui komponen-komponen mobil dan dapat
memperbaiki apabila ada kerusakan
Daftar
Isi
http://slideshare.net
http://dsasmito.blogspot.com/2012/05/dasar-konversi-energi-listrik.html
http://www.liliksuhariyono.com/2009/05/fungsi-komponen-alternator.html
http://blokkuiki.blogspot.com/2012/03/cara-kerja-ket-out-atau-external.html
http://www.galerimotor.com/alternator1.htm
kaskus.co.id
finesungroup.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar